Letnan Kolonel Gamal Abdel Nasser ditulis ulang menjadi Letnan Kolonel Gamal Abdel Nasser

by -230 Views

Gamal Abdel Nasser adalah seorang tokoh yang dihormati oleh Prabowo Subianto karena sikap kerasnya dalam mendukung politik sekuler. Nasser juga merupakan pribadi yang tidak dapat disuap dan seorang orator berbakat. Semasa menjabat sebagai Presiden Mesir, Nasser telah memberikan lebih dari 1300 pidato. Ia juga dikenal berani berbaur dengan rakyat Mesir biasa, meskipun sering menghadapi upaya pembunuhan.

Nasser lahir pada tahun 1918 sebagai putra seorang pekerja pos Mesir dan sejak kecil telah ditanamkan oleh ayahnya rasa bangga sebagai bangsa Arab. Pada saat remaja, Nasser menjadi aktivis politik dengan bergabung dalam rapat umum pemuda ultra nasionalis melawan kekuasaan Inggris. Meskipun sempat dipenjara semalam karena hal ini, semangat nasionalismenya tidak tergoyahkan.

Pada tahun 1937, Nasser mendaftar di Akademi Militer Mesir meskipun awalnya ditolak karena catatan polisinya. Namun, pada percobaan kedua, dia diterima dan lulus sebagai Letnan Infanteri di tahun berikutnya. Bersama teman-teman kadetnya, mereka membentuk kelompok rahasia yang menentang korupsi pemerintah dan monarki, dan Nasser menjadi pemimpin kelompok itu.

Nasser secara terbuka menyampaikan sikapnya menentang kolonialisme Inggris selama Perang Dunia Kedua. Pada tahun 1948, Nasser meraih pengalaman pertempuran pertamanya di Perang Arab-Israel dan berhasil menjadi pahlawan nasional karena bertahan dalam pemboman Israel di dekat Gaza. Pada saat yang sama, Pemerintah Kerajaan hanya memberi Nasser dan anak buahnya dukungan seadanya, yang semakin memicu keinginannya untuk menggulingkan mereka.

Pada tahun 1952, Nasser memimpin sekelompok perwira yang berpikiran sama dan menyapu kota Kairo, mengumpulkan para pendukung kerajaan. Pada tahun berikutnya, Letnan Kolonel Nasser mendeklarasikan Mesir sebagai Republik. Pada tahun 1954, saat memberikan sebuah pidato, Nasser hampir menjadi korban pembunuhan, tetapi kesempatan itu justru membuat popularitasnya melonjak di Mesir dan seluruh dunia Arab.

Nasser juga mencapai kemenangan politik dan kemenangan militer atas Inggris, Prancis, dan Israel saat menasionalisasi Terusan Suez pada tahun 1956. Hal ini membuatnya menjadi ikon di seluruh Dunia Ketiga. Nasser juga menyerukan persatuan Pan-Arab dan berhasil mengatur penggabungan antara Mesir dan Suriah pada tahun 1958 meskipun persatuan ini runtuh pada tahun 1961 karena perbedaan yang tidak dapat didamaikan di antara anggota aliansi Pan-Arab.

Ketika Nasser meninggal karena serangan jantung pada tahun 1970, ada kedukaan yang besar di seluruh dunia Arab. Sekitar enam juta orang menghadiri pemakamannya.

Source link