PERTH – Australia mendesak ketenangan di Papua Nugini (PNG) ketika angka kematian mulai meningkat menyusul kerusuhan dan penjarahan di dua kota terbesar di negara Pasifik tersebut.
Tidak ada warga Australia yang dilaporkan terjebak dalam kekerasan dan kerusuhan yang melanda PNG ketika Komisi Tinggi berupaya untuk mempertanggungjawabkan warga negaranya.
PM Anthony Albanese pada Kamis (11/1/2024) sambil menyerukan ketenangan mengatakan tidak ada seruan bantuan yang dikirim ke Australia namun pemerintah tetap menjaga hubungan baik dengan PNG. “Ini bukanlah saran yang sempurna dan tidak semua warga Australia terdaftar di PNG. Tapi pada tahap ini, kami belum diberitahu ada warga Australia yang terjebak dalam konflik tersebut,” katanya kepada wartawan di Victoria. “Komisi tinggi kami di Port Moresby terus mengawasi dengan cermat apa yang terjadi di sana, memastikan bahwa warga Australia mendapat perhatian,” lanjutnya. “Kami terus menghimbau ketenangan di masa sulit ini,” ujarnya.
Pasukan pertahanan PNG telah dipanggil untuk memulihkan ketertiban ketika kerusuhan dan penjarahan melanda ibu kota Port Moresby setelah demonstrasi damai di luar parlemen mengenai masalah gaji pegawai negeri memburuk. Menurut wartawan ABC News yang ada di lapangan, hampir 200 petugas polisi tambahan diterbangkan ke ibu kota untuk membantu memulihkan hukum dan ketertiban dan setidaknya 15 orang tewas di ibu kota dan kota terbesar kedua, Lae. AAP telah menghubungi otoritas PNG untuk konfirmasi.
Perdana Menteri (PM) PNG James Marape kepada wartawan pada Kamis (11/1/2024) mengatakan ketegangan mereda setelah lebih banyak polisi diterbangkan ke Port Moresby. “Polisi tidak bekerja kemarin di kota ini dan orang-orang melakukan pelanggaran hukum, tidak semua orang, tapi di bagian tertentu kota kami,” katanya.
Kedutaan Amerika Serikat (AS) di Port Moresby dalam sebuah pernyataan mengatakan anggota kepolisian telah kembali bekerja dan menegakkan hukum dengan bantuan dari angkatan pertahanan. “Namun, ketegangan masih tetap tinggi – keadaan yang relatif tenang dapat berubah sewaktu-waktu,” kata pernyataan itu, yang memperingatkan pegawai pemerintah agar tidak melakukan perjalanan yang tidak penting.
“Warga Australia di Port Moresby telah diminta untuk memantau media lokal, menghindari tempat-tempat bermasalah dan memperhatikan keamanan pribadi mereka. Komisi Tinggi Australia telah meningkatkan langkah-langkah keamanan dan jumlah staf telah dikurangi karena situasi ini.