Banjir Lahar Dingin di Sumbar Menewaskan 61 Orang, Operasi TMC Diperpanjang

by -120 Views

Jakarta – Masuk hari ke tujuh setelah banjir lahar hujan atau ‘galodo’ Gunung Marapi di Sumatera Barat, Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis pembaruan data terbaru per Sabtu (18/5/204) total korban jiwa sebanyak 61 orang meninggal dunia.

Jumlah ini didapat setelah Pusdalops BNPB bersama dengan posko provinsi dan kabupaten/kota terdampak melakukan inventarisasi data berdasarkan nama dan alamat (BNBA) hasil Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumatra Barat. Hasilnya, terdapat duplikasi pencatatan pada data korban antar kabupaten/kota terdampak.

Rincian korban jiwa terbaru adalah 29 orang yang meninggal di Kabupaten Tanah Datar, lima orang meninggal belum teridentifikasi. Kabupaten Agam sebanyak 22 orang meninggal, Kota Padang Panjang dua orang meninggal, Kota Padang dua orang meninggal, dan Kabupaten Padang Pariaman satu orang meninggal.

Sementara itu, jumlah orang yang dilaporkan hilang dalam kejadian galodo ini sebanyak 14 orang. Kabupaten Tanah Datar melaporkan 13 orang hilang dan Kabupaten Agam satu orang hilang.

Hingga hari ini, upaya pencarian dan penyelamatan korban yang hilang masih berlanjut. Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto S.Sos., M.M., mengatakan proses pencarian dan penyelamatan akan dilakukan sampai keluarga korban merasa cukup.

Dalam upaya percepatan penanganan darurat bencana banjir lahar hujan di lima kabupaten dan kota di Sumatera Barat, BNPB melaksanakan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) sejak Rabu 15 Mei 2024.

Operasi ini dilakukan mengingat masih ada potensi banjir lahar baru dengan volume yang lebih besar mengikuti prakiraan cuaca yang telah dideteksi oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Pada Sabtu (18/5/2024), yang merupakan hari keempat operasi TMC melakukan 10 sorti penerbangan dengan total bahan semai sebanyak 10 ton NaCl.

Hasil dari TMC ini menunjukkan curah hujan ringan hingga sedang di wilayah Sumatera Barat bagian Utara dan Selatan dengan intensitas hujan tertinggi mencapai 40 mm. Wilayah yang disemai cenderung menerima hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.

Prakiraan cuaca BMKG tentang potensi hujan di Sumatra Barat dalam seminggu ke depan menjadikan operasi TMC diperpanjang hingga 24 Mei 2024 untuk mengantisipasi potensi bencana susulan akibat curah hujan tinggi.