Kronologi Tawuran antara Kelompok Carok dan Tanah Pasir di Jakarta Utara yang Menewaskan 1 Orang, Dilaporkan oleh Okezone Megapolitan

by -19 Views

Polsek Cilincing menangkap seorang pria berusia 30 tahun bernama SKM, pelaku dalam tawuran antarkelompok carok versus geng Tanah Pasir di Jalan Kalibaru Timur Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. SKM ditangkap pada Jumat (7/6/2024) karena membacok hingga tewas korban bernama Berkat (49) pada Selasa 21 Mei 2024 sekitar jam 22.30 WIB.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara, AKBP Hady Saputra Siagian mengatakan bahwa pelaku akan dijerat berdasarkan Undang-Undang Darurat 1951.

Kapolsek Cilincing, Kompol Fernando Saharta Saragi mengungkapkan kronologi kejadian tersebut. Saat kejadian, korban Berkat sedang berhadapan dengan kelompok pangkalan pasir. SKM, pelaku tawuran, bersembunyi di samping tembok, mendekati korban, dan membacok leher korban. Setelah dibacok, korban sempoyongan dan terjatuh. Kelompok pelaku langsung membubarkan diri setelah kejadian tersebut.

Fernando menjelaskan bahwa setelah klarifikasi dan penyelidikan, terungkap bahwa Berkat, korban tawuran, ternyata juga terlibat dalam tawuran tersebut. Kasus tersebut bukanlah kasus pembacokan oleh orang tak dikenal atau salah sasaran.

Setelah melakukan aksi pembacokan, pelaku melarikan diri ke arah Kuningan, Jawa Barat. Namun, pelaku berhasil ditangkap pada 7 Juni 2024 di Jalan Cakung Cilincing. Saat penangkapan, barang bukti seperti pakaian korban, celana korban, celana pendek hitam milik pelaku, dan sweater milik pelaku berhasil diamankan.

Pelaku SKM dijerat dengan Pasal 338 KUHP pidana, Pasal 351 ayat 3 KUHP pidana dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara, serta Undang-undang Darurat Nomor 12 tahun 1951 dengan ancaman hukuman 10 tahun.

Kasus tawuran tersebut terjadi karena kedua kelompok saling menghina dan ejek-ejekan yang sedang trend di media sosial dengan melakukan tantangan. Untuk mencegah tawuran, polisi melakukan patroli siber. Pelaku tawuran ini umumnya tidak saling kenal dan mungkin terjadi karena faktor spontanitas.