JAKARTA – Produk tembakau alternatif, seperti rokok elektronik (vape) dan produk tembakau yang dipanaskan, selama ini dianggap memiliki risiko yang sama dengan rokok.
Penggunaan produk seperti itu diprediksi dapat menyebabkan berbagai risiko penyakit akibat merokok. Namun, para ahli kesehatan mengklaim bahwa produk tembakau alternatif memiliki risiko yang lebih rendah daripada terus merokok karena menghasilkan zat toksik atau berbahaya dalam jumlah yang jauh lebih sedikit daripada rokok. Hal ini dikarenakan produk tembakau alternatif tidak dibakar, sehingga berbeda secara fundamental dengan rokok.
Profesor Riccardo Polosa, Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam Universitas Catania, menjelaskan bahwa produk tembakau alternatif menerapkan pengurangan risiko untuk meminimalkan dampak terhadap kesehatan.
Menurut Polosa, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa produk tembakau alternatif menyebabkan kanker. Nikotin, yang merupakan kandungan utama dari produk tembakau alternatif, sering kali keliru dianggap sebagai penyebab kanker. Namun, Polosa menyatakan bahwa nikotin tidak menyebabkan kanker, penyakit kardiovaskular, atau penyakit saluran pernapasan. Sebaliknya, senyawa TAR yang dihasilkan dari pembakaran rokok mengandung ribuan senyawa karsinogenik yang memicu kanker.
Polosa menegaskan bahwa nikotin tidak bersifat karsinogenik.oolStrip=”0″/>