Israel Melancarkan Serangan Balasan ke Iran, Membidik Fasilitas Militer dan Kilang Minyak – Okezone News

by -972 Views

Menerka serangan balasan Israel ke Iran, targetkan fasilitas militer hingga kilang minyak. (Reuters)

WASHINGTONIsrael bersumpah akan membalas serangan rudal Iran pada Selasa (2/10/2024). Serangan tersebut melibatkan lebih dari 180 rudal balistik dan sebagian digagalkan sistem pertahanan udara Israel.

Amerika Serikat juga berkomitmen untuk membantu Israel membalas serangan Iran. Lalu, bagaimana cara Israel membalas serangan rudal balistik Iran? Berikut penjabarannya sebagaimana melansir Reuters, Sabtu (5/10/2024): 

Beberapa analis percaya, Israel kemungkinan besar akan membalas dengan menargetkan instalasi militer Iran. Terutama instalasi militer yang memproduksi rudal balistik seperti yang digunakan dalam serangan pada Selasa. Israel juga dapat menghancurkan sistem pertahanan udara dan fasilitas peluncur rudal Iran.

Washington menuduh Teheran memasok rudal balistik jarak pendek ke Rusia untuk digunakan melawan Ukraina. Kedua negara membantah tuduhan tersebut. Analis mengatakan, itu akan dilihat sebagai tanggapan yang paling baik terhadap serangan Iran.

Serangan terhadap fasilitas nuklir Iran dapat menunda kemampuan Teheran untuk memproduksi senjata nuklir. Program nuklir Iran tersebar di banyak lokasi, hanya beberapa di antaranya yang dibangun di bawah tanah.

Namun, serangan besar terhadap infrastruktur nuklirnya kemungkinan menimbulkan konsekuensi serius, termasuk kemungkinan Iran akan segera membangun senjata nuklir. Washington telah mengatakan tidak akan mendukung tindakan seperti itu oleh Israel.

Seorang pensiunan perwira Angkatan Darat AS, Richard Hooker, yang kini bertugas di Dewan Keamanan Nasional AS di bawah presiden Republik dan Demokrat, mengatakan kemungkinan besar Israel dapat menyerang fasilitas nuklir Iran tetapi bukan probabilitas. 

“Karena ketika Anda melakukan sesuatu seperti itu, Anda menempatkan kepemimpinan Iran dalam posisi untuk melakukan sesuatu yang cukup dramatis sebagai tanggapan,” katanya.

Iran membantah pernah memiliki program senjata nuklir atau berencana untuk memilikinya. Pengawas nuklir PBB, IAEA, dan komunitas intelijen AS menyimpulkan bahwa Iran menjalankan program senjata nuklir terkoordinasi hingga 2003. Para ahli mengatakan, dengan gagalnya kesepakatan nuklir 2015, Iran dapat memproduksi cukup uranium tingkat senjata untuk membuat bom dalam hitungan minggu.