Nissan mengambil tindakan drastis dengan membatalkan perundingan merger dengan Honda, sehingga memaksa perusahaan untuk mandiri tanpa ketergantungan. Langkah pertama yang diambil adalah pemangkasan 6.500 pekerjaan di pabrik mobil dan mesin, dengan rencana lebih lanjut untuk mengurangi jumlah karyawan hingga 9.000 orang.
Selain itu, kapasitas produksi global Nissan akan berkurang 20%, pabrik-pabrik akan ditutup, shift kerja dikurangi, dan peningkatan efisiensi pengembangan produk dilakukan. Perusahaan juga berencana untuk meluncurkan produk baru seperti Rogue plug-in hybrid dan Leaf generasi berikutnya.
Meskipun pembatalan merger dengan Honda, Nissan masih berkolaborasi dalam pengembangan perangkat lunak dan kendaraan listrik. Mereka juga terus mencari peluang kemitraan strategis untuk meningkatkan nilai perusahaan. Meskipun saat ini Nissan berada dalam situasi sulit, banyak yang optimis bahwa produsen mobil ini akan bangkit kembali dengan sendirinya atau bersama mitra baru.