Pagi itu di Lapangan Presisi Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, para anggota bersiap-siap untuk apel gelar Operasi Keselamatan Jaya 2025. Apel dipimpin langsung oleh Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Karyoto yang menyoroti masalah kemacetan di Jakarta. Karyoto mengungkapkan bahwa kemacetan bukan hal asing bagi warga Jakarta, dan sebagai upaya penyelesaiannya, ia membentuk Tim Pemecah Kemacetan dengan kolaborasi dari unsur Direktorat Samapta dan Brimob Polda Metro Jaya.
Sejak tahun 2023, Karyoto telah memperintahkan Tim Urai Kemacetan untuk menangani persoalan kemacetan yang kronis di Jakarta. Tim tersebut terdiri dari sekitar 60-80 personel yang dilengkapi dengan kendaraan roda dua jenis trail untuk memudahkan mobilitas. Mereka akan bekerja berdasarkan informasi dari lapangan yang diterima melalui Traffic Management Center (TMC) dan diarahkan untuk mengurai kemacetan di sejumlah titik rawan Jakarta.
Tim Urai Kemacetan telah melakukan patroli di berbagai titik kemacetan strategis seperti Traffic Light (TL) Kuningan dan TL Mampang Prapatan. Langkah ini dianggap positif oleh sebagian pihak, namun ada juga harapan agar pengaturan dan kewenangan Tim Urai Kemacetan diperjelas. Pemerhati masalah transportasi dan hukum, Budiyanto, menyoroti pentingnya koordinasi antara TMC dan Tim Urai Kemacetan agar semua upaya dapat berjalan optimal.
Dengan adanya Tim Urai Kemacetan, diharapkan kemacetan di Jakarta dapat teratasi dengan efektif. Namun, kesuksesan tim ini juga sangat bergantung pada kesadaran dan kerja sama dari seluruh masyarakat untuk patuh terhadap aturan lalu lintas. Polda Metro Jaya berharap agar Tim Urai Kemacetan dapat memberikan dampak positif dalam menjaga kelancaran lalu lintas Jakarta dan meningkatkan kualitas hidup warga ibu kota.