Penyerangan terhadap bus di provinsi Balochistan, Pakistan barat daya mengakibatkan kematian sedikitnya tujuh penumpang. Kejadian tersebut terjadi saat para korban sedang dalam perjalanan dari Quetta menuju Punjab. Para penyerang menembak mati tujuh penumpang setelah memastikan identitas etnis Punjabi mereka. Meskipun tidak ada kelompok yang langsung mengaku bertanggung jawab, Tentara Pembebasan Baloch (BLA) dicurigai sebagai pelaku. BLA sering melakukan serangan terhadap pasukan keamanan dan warga sipil di Balochistan.
Kepala menteri provinsi, Sarfaraz Bugti, mengutuk tindakan pengecut para penyerang dan memastikan pasukan keamanan akan mengejar dan membawa para teroris ke pengadilan. Serangan ini menyebabkan pemberlakuan penundaan perjalanan bagi pemilik kendaraan penumpang lainnya. Kekerasan itu terjadi setelah militer Pakistan melaporkan berhasil membunuh 30 pemberontak Islamis dalam bentrokan di distrik barat laut yang berbatasan dengan Afghanistan. Pemerintah mengaitkan korban tewas dengan operasi berbasis intelijen terhadap militan di distrik Waziristan Selatan.
Meskipun Tehrik-i-Taliban Pakistan (TTP) belum memberikan komentar terkait bentrokan tersebut, sulit untuk memverifikasi klaim pemerintah melalui sumber independen di distrik tersebut. Kondisi di Balochistan dan sekitarnya terus menjadi perhatian akibat insiden kekerasan yang terus terjadi.
