Perkembangan Baterai EV: Kandungan Silikon Lebih Tinggi

by -15 Views

Industri baterai terus mengejar ukuran yang lebih kecil dan kinerja pengisian daya yang lebih baik. Para produsen mobil dan perusahaan baterai kini sedang menjajaki berbagai solusi potensial, dan salah satunya adalah penggunaan anoda silikon. Menurut George Cintra, direktur Riset dan Pengembangan baterai di General Motors, evolusi menuju anoda silikon sudah dimulai. Anoda silikon dapat memberikan jangkauan tambahan dan mempercepat pengisian daya pada kendaraan listrik.

Anoda dalam baterai EV adalah elektroda tempat ion lithium disimpan saat baterai diisi. Biasanya, anoda terbuat dari bahan berbasis grafit. Namun, penggunaan silikon dalam anoda dapat meningkatkan kinerja baterai EV secara signifikan. Para ahli mengatakan bahwa penggunaan silikon yang lebih tinggi dapat memberikan efisiensi yang lebih baik. Meskipun penggunaan anoda silikon sudah ada sejak beberapa tahun terakhir, kini jumlahnya akan meningkat.

Meskipun penggunaan silikon dalam anoda menawarkan banyak potensi, proses peningkatannya sulit dilakukan karena membutuhkan proses khusus yang lambat dan memakan banyak energi. Namun, perusahaan baterai terus bekerja untuk menyederhanakan proses tersebut dan telah menunjukkan beberapa kesuksesan. Beberapa perusahaan seperti Amprius, Group 14, dan Sila Nanotechnologies dari Amerika Serikat juga sedang berlomba-lomba untuk mengembangkan anoda silikon.

Penggunaan anoda silikon ini juga diharapkan dapat membantu truk dan SUV listrik menjadi lebih efisien dalam penggunaan energi. Dengan inovasi pada baterai, kendaraan listrik yang saat ini cenderung berat dan kurang efisien seperti Chevy Silverado EV dan GMC Hummer EV dapat mengalami peningkatan efisiensi yang signifikan. George Cintra dari General Motors optimis bahwa dengan adopsi teknologi baru seperti anoda silikon, ukuran baterai akan semakin menyusut dan harga akan turun. Inovasi dalam baterai terus dikembangkan untuk mendukung kemajuan kendaraan listrik di masa depan.