Berbagai langkah kontroversial dilakukan oleh General Services Administration (GSA) Amerika Serikat dalam waktu 18 bulan terakhir terkait kendaraan listrik di properti pemerintah federal. Namun, pada tahun 2025, situasinya berubah drastis ketika GSA memutuskan untuk menutup semua pengisi daya listrik di seluruh gedung pemerintah federal tanpa alasan yang jelas. Sebuah memo internal yang beredar menyatakan bahwa para pekerja federal harus mulai mematikan pengisi daya minggu depan, yang mengindikasikan adanya arahan baru yang telah diterima oleh GSA terkait hal ini.
Tidak hanya itu, halaman-halaman terkait kendaraan listrik dan elektrifikasi armada di situs web GSA juga terjadi masalah, dengan beberapa halaman offline atau dialihkan ke pesan kesalahan. Langkah ini diyakini terkait dengan upaya untuk mengurangi tenaga kerja federal dan potensi penghematan biaya sewa gedung federal. Meskipun Presiden Trump awalnya menunjukkan dukungannya terhadap mobil listrik, pemerintahannya kini mengambil tindakan yang bertentangan dengan pandangan tersebut.
Kebijakan baru ini dapat membuat hampir 8.000 pengisi daya tidak dapat digunakan oleh kendaraan pemerintah atau kendaraan pribadi pekerja federal di lokasi-lokasi federal di seluruh negeri. Tindakan Trump juga memengaruhi langkah GSA untuk beralih ke kendaraan tanpa emisi, yang sebelumnya dijadwalkan untuk terwujud pada akhir 2027. Keputusan ini tidak hanya berdampak pada industri otomotif yang telah berinvestasi besar dalam mobil listrik, tetapi juga bisa menambah beban pajak jika kembali ke kendaraan bertenaga gas.
Kebijakan yang diambil pemerintahan Trump dinilai bersahabat dengan kepentingan bahan bakar fosil, terutama setelah dukungan finansial besar dari kelompok-kelompok terkait minyak bumi selama pemilihan kembali Trump pada tahun 2023 dan 2024. Dengan hubungan dekat dengan perusahaan minyak besar, Trump terus melakukan kebijakan yang mendukung industri bahan bakar fosil dan menunjukkan ketidakpedulian terhadap masa depan teknologi bersih.
