Mercedes baru-baru ini mengadakan konferensi hasil tahunan, di mana mereka menetapkan fokus untuk menjadi lebih ramping, lebih cepat, dan lebih kuat dalam industri otomotif. Dengan tema peta jalan baru yang bertajuk “menguasai transformasi,” Mercedes berencana untuk merilis model C-Class, GLC, dan E-Class listrik, serta melakukan “peningkatan besar” pada S-Class. Meskipun demikian, Mercedes tetap mempertahankan komitmen jangka panjangnya terhadap mesin dua belas silinder, dengan mesin V-12 menjadi salah satu aset utama merek tersebut.
Berbeda dengan pesaingnya, BMW dan Audi, yang telah menghentikan produksi mesin dua belas silinder, Mercedes tetap menjadi satu-satunya merek Jerman yang memperhitungkan mesin ini dalam portofolionya. Selain itu, Mercedes juga memiliki rencana untuk mengembangkan mesin V-8 bertenaga listrik untuk model masa depan, semakin menunjukkan komitmennya terhadap inovasi teknologi yang bertanggung jawab.
Selain itu, Mercedes juga berencana untuk memperkenalkan mesin empat silinder bertenaga 48 volt yang lebih efisien di pasar. Dengan proyeksi bahwa mobil hibrida plug-in dan mobil listrik hanya akan menyumbang 30% dari total penjualan pada tahun 2027, Mercedes juga tetap fokus pada pengembangan mobil dengan teknologi 48V untuk memenuhi permintaan pasar yang terus berkembang.
Meskipun Mercedes memiliki ambisi untuk beralih sepenuhnya ke mobil listrik pada awal tahun 2030, perusahaan juga menyadari bahwa kendaraan berbahan bakar konvensional masih memiliki tempatnya di pasar. Dengan demikian, Mercedes terus menggali potensi teknologi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, sambil tetap mengakomodasi kebutuhan konsumen yang beragam.