Japto Soerjosoemarno, yang dikenal sebagai Kanjeng Pangeran Haryo Japto Soelistio Soerjosoemarno, menjadi sorotan setelah rumahnya digeledah oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Penggeledahan tersebut terkait dengan kasus dugaan korupsi yang melibatkan mantan Bupati Kutai Kartanegara, Rita Widyasari. KPK berhasil menyita sejumlah barang bukti, termasuk kendaraan bermotor, uang, dan dokumen elektronik dari rumah Japto. Pada saat pemeriksaan oleh KPK, Japto didampingi oleh empat penasihat hukumnya.
Japto Soerjosoemarno lahir pada 16 Desember 1949 dan dikenal sebagai tokoh pemuda yang aktif dalam organisasi Pemuda Pancasila. Ia adalah anak dari pasangan Mayor Jenderal (Purn.) Ir. Kanjeng Pangeran Haryo Soetarjo Soerjosoemarno dan Dolly Zegerius, serta adik dari artis Marini Soerjosoemarno. Keturunan campuran Belanda dan keluarga Mangkunegaran Solo membuat Japto memiliki garis keturunan yang unik. Japto menikah dengan Retno Suciati dan memiliki tiga anak, di antaranya adalah Sahid Abishalom Benninu Nugroho Noyosatwiko Soerjosoemarno yang menikah dengan aktris Yasmine Wildblood.
Selain kegiatan di Pemuda Pancasila, Japto juga terlibat dalam berbagai organisasi lain seperti Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan dan Putra-Putri ABRI (FKPPI). Pada dunia politik, Japto mendirikan Partai Patriot Pancasila yang kemudian berubah menjadi Partai Patriot. Ia pernah menjabat sebagai Direktur Utama TPI dan Ketua Umum DPP Partai Patriot. Keikutsertaannya dalam World Wildlife Fund menunjukkan minatnya dalam pelestarian satwa, meskipun ia juga dikenal sebagai seorang pemburu yang memiliki koleksi binatang di rumahnya.
Jejak karir Japto ditandai dengan kepemimpinan dalam Pemuda Pancasila, di mana ia menjabat sebagai Ketua Umum MPN selama lebih dari tiga dekade. Pada Pemilihan Presiden 2024, Japto turut bergabung dalam Timnas AMIN sebagai Wakil Ketua Dewan Penasihat. Selain itu, perannya dalam Persatuan Golf Indonesia (PGI) dan kegemarannya bermain golf menunjukkan sisi lain dari kepribadiannya. Meskipun memiliki kesibukan yang padat, Japto tetap menjaga hubungan dengan kolega-koleganya dalam berbagai kegiatan sosial dan rekreasi.
Dalam menghormati proses hukum, Pemuda Pancasila yang dipimpin oleh Japto mematuhi proses pemeriksaan yang dilakukan oleh KPK. Seluruh informasi terkait kasus tersebut diharapkan menjadi bahan evaluasi untuk pembangunan karakter dan integritas di kalangan pemuda Indonesia. Dengan demikian, kontroversi yang melibatkan nama Japto Soerjosoemarno bisa memberikan pelajaran berharga bagi semua pihak yang terlibat.
