Peter Rawlinson, yang telah lama menjabat sebagai CEO dan CTO Lucid Motors, mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatannya. Perusahaan startup kendaraan listrik ini mengalami perombakan manajemen menjelang panggilan pendapatan untuk kuartal keempat dan tahun penuh. Dalam pernyataannya, Rawlinson menyatakan bahwa setelah sukses meluncurkan Lucid Gravity, dia memutuskan untuk mundur dari jabatannya. Dia merasa bangga atas pencapaian tim Lucid selama dua belas tahun terakhir, yang telah berubah dari perusahaan kecil dengan ambisi besar menjadi pemimpin dunia dalam teknologi mobilitas yang berkelanjutan. COO Lucid, Marc Winterhoff, akan mengambil alih jabatan CEO sementara.
Pengunduran diri Rawlinson dianggap sebagai bagian dari proses perencanaan suksesi reguler perusahaan. Meskipun tidak lagi menjabat sebagai CEO, Rawlinson akan tetap berperan sebagai penasihat teknis strategis untuk ketua dewan direksi, Turqi Alnowaiser, pemegang saham mayoritas Lucid. Lucid berencana untuk mencari eksekutif puncak baru untuk memimpin perusahaan dalam periode yang penting, di mana mereka berharap dapat meningkatkan penjualan kendaraan mereka, terutama berkat peluncuran Gravity SUV. Selain itu, Lucid juga tengah mempersiapkan mobil listrik dengan harga yang lebih terjangkau, yang diharapkan akan diluncurkan pada tahun 2026.
Rencana pengembangan pasar massal Lucid untuk mobil listrik dengan harga terjangkau mengingatkan pada kesuksesan Tesla Model Y. Namun, meskipun Lucid berhasil mencatatkan pendapatan yang signifikan dari penjualan kendaraan, perusahaan juga mengalami kerugian sebesar lebih dari $3 miliar. Hal ini menunjukkan bahwa bos baru Lucid akan dihadapkan pada tanggung jawab berat untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan. Pasar kendaraan listrik yang semakin kompetitif membutuhkan strategi yang matang dan inovasi untuk mempertahankan posisi perusahaan serta menarik minat konsumen yang lebih luas.
