Nissan siap untuk meluncurkan baterai all-solid state (ASSB) pada akhir tahun fiskal 2028. Para eksekutif perusahaan menegaskan bahwa mereka berada di jalur yang tepat dalam acara pratinjau teknologi masa depan merek di Jepang. Wakil presiden Nissan untuk divisi powertrain dan rekayasa EV, Shunichi Inamijima, mengungkapkan ambisi perusahaan tersebut untuk mencapai target tersebut. Nissan telah memulai rekayasa paket baterai tersebut dan akan segera mulai mengerjakan mobil-mobil yang menggunakan baterai ASSB.
Jadwal peluncuran ASSB ini memang ketat, mengingat tahun fiskal di Jepang berakhir pada Maret 2029. Namun, Nissan melakukan penundaan sedikit karena harapan awal terhadap permintaan mobil listrik yang lebih tinggi dari yang sebenarnya terjadi. Meskipun demikian, pabrik percontohan untuk produksi massal ASSB Nissan sudah beroperasi, meskipun belum mencapai tahap produksi penuh. Baterai ASSB Nissan menggunakan anoda lithium-logam dengan elektrolit belerang, dengan opsi katoda yang berbeda.
Nissan menargetkan kepadatan energi 1.000 watt-jam per liter, melebihi baterai lithium-ion modern yang biasanya hanya mencapai 700 watt-jam per liter. Baterai ASSB Nissan juga diunggulkan memiliki daya tahan panas yang tinggi dan kemampuan pengisian daya hingga 65% dalam 5 menit saja. Selain itu, baterai ini dianggap cocok untuk digunakan dalam mobil hibrida, terutama SUV yang lebih besar, karena dapat meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, dan meningkatkan umur pakai mobil. Mercedes-Benz juga telah mulai menguji prototipe EV solid-state mereka di jalan umum, menandai kemajuan besar dalam pengembangan teknologi baterai EV solid-state. Namun, Nissan tetap menjadi perusahaan yang paling agresif dalam menjadwalkan peluncuran komersial baterai all-solid state.
