Hyundai Motor Group sedang mempertimbangkan untuk mengembangkan dan memproduksi sel baterai kendaraan listriknya sendiri untuk mengatasi ketertinggalan dalam industri baterai. Keputusan ini diambil setelah BYD, perusahaan mobil listrik dan baterai asal Cina, memamerkan platform pengisian daya megawatt baru-baru ini. Hyundai Motor Group telah membentuk tim khusus di bawah divisi manufakturnya untuk mengarahkan upaya pengembangan baterai internal. Tim “B Task Force” ini terdiri dari para ahli teknik terkemuka dari Hyundai Motor Group. Meskipun Hyundai dan Kia belum memberikan konfirmasi resmi terkait rencana ini, langkah ini memberikan gambaran bahwa Hyundai melihat pentingnya berinvestasi dalam teknologi baterainya sendiri.
Perusahaan mobil Korea Selatan ini bukan satu-satunya yang mengembangkan baterai internalnya. Tesla telah membuat sel 4680 untuk Cybertruck dan Model Y tanpa mengandalkan pemasok eksternal, seperti Panasonic. Demikian pula, BYD terkenal dengan produksi baterai internal “Blade” dan Toyota juga memproduksi baterai EV di Jepang serta membuka pabrik baterai di luar negeri. Pengembangan baterai internal membawa banyak manfaat, seperti kemampuan untuk mengoptimalkan baterai untuk perangkat lunak dan arsitektur mobil serta efisiensi biaya jangka panjang. Namun, ini memerlukan investasi besar dan keahlian manufaktur yang telah teruji dari perusahaan baterai terkemuka.
Langkah Hyundai ini juga diambil sebagai respons terhadap pengembangan baterai pengisian daya cepat BYD, yang memiliki platform Super e-Platform dengan daya isi 1.000 kilowatt untuk mobil listrik. Inisiatif Hyundai ini menunjukkan komitmennya untuk mengatasi kebutuhan akan baterai yang canggih dan efisien dalam industri mobil listrik. Jika Anda tertarik dalam industri mobil listrik dan ingin berbagi informasi, Anda dapat menghubungi penulis di alamat email yang tertera.