Budayakan Keamanan Siber: Tips Lindungi Diri dari Kejahatan Online

by -28 Views

Keamanan siber semakin menjadi perhatian di kalangan praktisi bisnis dan pemerintahan. Atik Pilihanto, seorang praktisi keamanan siber, menggarisbawahi pentingnya menjadikan keamanan siber sebagai budaya di dalam organisasi untuk melindungi diri dari ancaman kejahatan siber. Menurut Atik, penerapan prinsip kehati-hatian sebagai budaya akan membantu menutup celah-celah yang dapat dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Selain itu, investigasi menyeluruh menjadi penting jika terjadi insiden, sehingga aktivitas pelaku dapat terdeteksi dan sistem dapat segera ditanggulangi.

Serangan siber tidak memandang jenis perusahaan atau organisasi, namun banyak terjadi pada institusi keuangan. Namun, tidak hanya tersebut, tetapi juga institusi publik seperti perusahaan minyak dan gas, telekomunikasi, e-commerce, sistem pembayaran, transportasi, dan kesehatan juga rentan terhadap serangan siber. Di berbagai negara, serangan siber sudah merambah sektor minyak dan gas, kesehatan, dan penyediaan energi listrik, yang dapat mengganggu layanan publik.

Untuk menjaga sistem keamanan siber, uji keamanan menjadi langkah awal yang penting. Banyak perusahaan keamanan siber yang menyediakan layanan uji keamanan, konsultasi strategis, monitoring, dan forensik digital. Atik menekankan bahwa keamanan siber bukan sekadar biaya, melainkan investasi jangka panjang. Sebagai contoh, dalam layanan keuangan, keamanan siber menjadi kunci kepercayaan pelanggan.

Demi mengembangkan diri, perusahaan keamanan siber seperti ITSEC Asia terus melakukan inovasi untuk mengantisipasi perkembangan perangkat lunak yang semakin canggih. Kolaborasi dengan lembaga lain juga menjadi hal yang penting dalam meningkatkan kemampuan mitigasi kejahatan siber. Ke depan, perlu ada peningkatan dalam keamanan siber terutama pada industri yang termasuk dalam infrastruktur vital untuk mencegah serangan siber yang dapat mengganggu layanan publik.

Source link