Pihak kuasa hukum mitra dapur Ibu Ira, Danna Harly, membongkar bahwa Yayasan Makan Bergizi Gratis (MBG) justru menagihkan Rp400 juta kepada korban terkait dugaan penggelapan pembayaran dana sebesar Rp 975.375.000. “Saat berkomunikasi dengan pihak yayasan, mereka malah menagih ibu Ira Rp 400 juta,” ungkap Danna. Kejadian ini menimbulkan kebingungan karena sebelumnya yayasan sudah menagih kliennya sebesar Rp100 juta. Danna menjelaskan bahwa tagihan tempat bekal yang sudah dibayarkan oleh kliennya sebelumnya malah dimasukkan ke dalam anggaran MBG. Ini menciptakan kebingungan karena dua hal yang berbeda dicampur adukkan. Selanjutnya, pihak kepolisian telah memeriksa mitra dapur dan Yayasan Makan Bergizi Gratis (MBG) terkait kasus dugaan penggelapan dana. Sebelumnya, dapur makanan bergizi gratis di Kalibata kembali mendistribusikan makanan ke sekolah setelah berhenti beroperasi sejak akhir Maret 2025. Laporan polisi mengungkap bahwa Ira telah bekerja sama dengan pihak yayasan dan SPPG Kalibata sejak bulan Februari hingga Maret 2025 dengan jumlah porsi mencapai 65.025 porsi. Kontrak awal menetapkan harga per porsi sebesar Rp15 ribu namun diubah menjadi Rp13 ribu di tengah jalan tanpa persetujuan dari kedua belah pihak. Pihak yayasan mengetahui perbedaan anggaran sebelum tanda tangan kontrak namun tetap menyebabkan masalah saat pencairan tahap dua. Hasilnya, mitra memutuskan untuk menghentikan kerjasama dengan Program MBG di Kalibata dan melaporkan yayasan ke pihak kepolisian.
Yayasan MBG Tagih Rp400 Juta dari Mitra Dapur Kalibata: Berita Terbaru
