Nissan Berpotensi Menjual Kantor Pusatnya untuk Bertahan Hidup
Nissan, produsen mobil Jepang yang sedang berjuang, mungkin akan menjual kantor pusat globalnya sebagai bagian dari upaya pemangkasan biaya yang sedang dilakukannya. Pindahnya markas Nissan dari Tokyo ke Yokohama pada tahun 2009 telah meninggalkan gedung berharga lebih dari 100 miliar yen di Minato-Mirai 21, yang kini dapat dijual. Rencana penjualan aset ini telah diumumkan oleh CEO baru Nissan, Ivan Espinosa, yang juga berencana untuk menutup tujuh pabrik, termasuk dua pabrik di dalam negeri. Tindakan ini diambil sebagai langkah untuk mengatasi kerugian yang signifikan yang dialami Nissan tahun lalu sebesar $4,5 miliar.
Langkah pemangkasan biaya lainnya termasuk pengurangan platform kendaraan dari 13 menjadi tujuh, serta relokasi 3.000 karyawan R&D untuk fokus pada inisiatif pengurangan biaya. Nissan juga berencana untuk menguatkan kemitraannya dengan Mitsubishi untuk mempercepat pengembangan produk baru. Selain itu, mereka berpotensi bekerjasama dengan mitra mobil mereka dari China, Dongfeng, untuk memanfaatkan pabrik yang tidak terpakai. Meskipun akan menjual kantor pusatnya, Nissan masih bisa menggunakan fasilitas tersebut dengan menyewanya dari pemilik baru, seperti yang pernah dilakukan McLaren untuk mengurangi utang.
Dengan serangkaian langkah ini, Nissan berharap bisa bertahan dan berkembang di tengah kondisi industri otomotif yang semakin kompetitif. Menjual kantor pusatnya merupakan langkah penting dalam strategi pemangkasan biaya Nissan, yang diharapkan dapat membawa perusahaan ini kembali ke jalur keuntungan.