Antonio Filosa: Bos Baru Stellantis Meramalkan Inovasi

by -18 Views

Stellantis, konglomerat dengan 14 merek, telah mengumumkan CEO baru setelah pemimpin pendiri tiba-tiba meninggalkan perusahaan tahun lalu dalam situasi perselisihan internal. Penggantinya, Antonio Filosa, adalah seorang veteran perusahaan selama 25 tahun yang sebelumnya menjabat sebagai CEO Jeep. Dengan Stellantis menghadapi tantangan yang sulit terkait masa depan industri mobil global, pertanyaan muncul apakah Filosa dapat mengubah keadaan.

Stellantis merupakan hasil merger antara Fiat Chrysler dan PSA Group Perancis yang berarti perusahaan tersebut sekarang mengelola merek-merek seperti Fiat, Jeep, Citroën, dan Opel. Diharapkan bahwa merger ini akan memberikan keunggulan skala bagi Stellantis dalam menghadapi masa depan mobil yang semakin menggunakan teknologi baterai dan perangkat lunak.

Namun, dengan beberapa masalah seperti profitabilitas, penjualan, dan persaingan teknologi, CEO sebelumnya, Carlos Tavares, meninggalkan banyak pekerjaan yang perlu diselesaikan. Filosa sekarang memiliki tugas yang berat untuk memperbaiki situasi yang retak di Stellantis. Selain hubungan internal yang dimungkinkan harus diperbaiki, ia juga perlu mempercepat transisi Stellantis menjadi perusahaan mobil listrik dan perangkat lunak di era yang semakin berubah.

Meskipun penjualan mobil baru, termasuk mobil listrik, terlihat kuat tahun ini, laporan dari S&P Global Mobility memperkirakan penjualan bulan Mei akan menurun karena dampak tarif yang lebih tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun industri mobil bergerak menuju mobil listrik, masih ada tantangan yang perlu dihadapi terkait tingkat penjualan dan regulasi.

Dalam hal ini, General Motors (GM) menunjukkan strategi yang menarik dengan tetap berinvestasi pada truk bertenaga bensin secara paralel dengan pengembangan mobil listrik. GM, meskipun fokus pada EV, masih memiliki pasar kuat untuk truk-truk besar bertenaga bensin yang menghasilkan keuntungan tinggi. Sebuah investasi baru di pabrik mesin GM menunjukkan bahwa perusahaan belum sepenuhnya meninggalkan mesin berbahan bakar.

Upaya GM ini memberikan pandangan bahwa masa depan mobil berkelanjutan dan tidak semua bergerak menuju mobil listrik. Investasi perusahaan dalam mesin baru yang meningkatkan kinerja dan mengurangi emisi menunjukkan bahwa mereka tetap komitmen pada perbaikan lingkungan sambil tetap memperhatikan pasar yang lebih luas. Meskipun GM menyatakan visinya untuk masa depan yang berfokus pada mobil listrik, tantangan untuk mencapai tujuan tersebut tetap besar.

Source link