Luca de Meo, CEO Renault Mengundurkan Diri: Penyebab dan Dampaknya

by -21 Views

Renault Group sedang dalam pencarian CEO baru setelah Luca de Meo memutuskan untuk mengundurkan diri setelah menjabat selama lima tahun sebagai pemimpin merek tersebut. De Meo sebelumnya sukses memimpin merek SEAT dari Volkswagen Group selama lima tahun sebelum bergabung dengan Renault pada Juli 2020. Saat itu, Renault menghadapi berbagai tantangan, termasuk kerugian bersih besar sebesar €7,3 miliar pada paruh pertama tahun tersebut.

Namun, berkat strategi fokus pada produk dengan margin tinggi dan efisiensi pengembangan produk, de Meo berhasil menghidupkan kembali Renault. Rencana perputaran yang dijalankan, yang dikenal dengan sebutan “Renaulution”, menitikberatkan pada revitalisasi SUV dan mengorbankan model-model dengan penjualan yang lebih lambat.

De Meo juga berhasil memperkuat posisi Dacia di Eropa dengan peluncuran SUV kompak Bigster serta merencanakan model listrik murah buatan Eropa yang dijadwalkan rilis pada 2026. Investasi dalam merek Alpine juga dilakukan untuk menjamin masa depan mobil listrik, dengan beberapa model listrik dijadwalkan untuk masa depan.

Setelah meninggalkan posisinya di Renault, De Meo akan pergi ke sektor di luar industri otomotif dan dilaporkan akan menjadi CEO Kering, perusahaan induk multinasional Prancis yang fokus pada barang-barang mewah. Dewan Direksi Renault Group kini dalam pencarian pengganti De Meo, yang terakhir akan menjabat hingga 15 Juli. De Meo meninggalkan Renault dengan kebanggaan akan pencapaian selama kepemimpinannya dan menyatakan bahwa mereka telah mencapai yang terbaik dalam sejarah perusahaan.

Source link