Lotus Cars telah membantah rumor yang beredar bahwa pabrik Norfolk mereka akan ditutup dan produksi mobil di Inggris akan dihentikan. Meskipun laporan dari BBC dan Financial Times sebelumnya mengindikasikan rencana penutupan pabrik, Lotus menjelaskan bahwa operasinya tetap berjalan normal dan tidak ada rencana penutupan.
Meskipun demikian, Lotus sedang mempertimbangkan berbagai strategi untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing global mereka di pasar yang terus berkembang. CEO Lotus, Feng Qingfeng, juga mengonfirmasi bahwa perusahaan sedang mempertimbangkan untuk membangun mobil di Amerika Serikat guna menghindari tarif yang tinggi, dengan pilihan merakit mobil di pabrik Volvo di South Carolina.
Meskipun belum ada keputusan final tentang apakah model Lotus akan diproduksi di lokasi Ridgeville, Lotus ingin memastikan bahwa operasinya di Inggris akan tetap berjalan. Di tengah situasi di pasar AS yang sulit, Lotus tetap komitmen kepada Inggris dan mengklaim tetap menjadi jantung merek mereka.
Selain Lotus, produsen mobil Inggris lainnya seperti Jaguar Land Rover dan Aston Martin juga menghadapi penurunan ekspor ke AS akibat kenaikan tarif. Ini menjadi tantangan bagi industri mobil Inggris yang telah mengalami penurunan produksi mobil pada bulan Mei. Lotus dan perusahaan mobil Inggris lainnya, termasuk Jaguar Land Rover dan Aston Martin, harus mencari berbagai strategi untuk mengatasi hambatan perdagangan global dan menjaga operasional mereka tetap kuat.
