Helaran Piala Presiden 2025 mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan, menurut pengamat sosial dan olahraga, Ari Sumarto Taslim. Turnamen ini tidak hanya sebagai laga pemanasan, tetapi juga sebagai momentum penting untuk menyatukan kembali bangsa melalui semangat sportivitas. Kehadiran klub luar negeri seperti Oxford United (Inggris) dan Port FC (Thailand) menjadi daya tarik tersendiri dalam turnamen tersebut. Enam tim peserta akan dibagi dalam dua grup, Grup A (Liga Indonesia All Star, Arema FC, Oxford United) dan Grup B (Persib Bandung, Dewa United, Port FC), dengan pertandingan yang berlangsung di Stadion Si Jalak Harupat dan Stadion Utama Gelora Bung Karno. Format turnamen yang padat namun singkat dianggap sebagai keunggulan oleh Ari, karena dapat menjadi ajang unjuk gigi talenta muda serta evaluasi awal bagi pelatih klub dalam menyusun strategi menjelang Liga 1. Piala Presiden, menurut Ari, bukan hanya sekadar turnamen, tetapi juga ruang ekspresi nasionalisme melalui sepak bola. Ia berharap turnamen ini bisa menjadi pelecut semangat kebersamaan dan menumbuhkan rasa bangga akan potensi Indonesia dalam olahraga internasional. Sepak bola dianggap memiliki kekuatan dalam menyatukan, dan momen seperti Piala Presiden 2025 seharusnya dimanfaatkan tidak hanya sebagai hiburan semata, tetapi juga sebagai pengingat akan potensi besar Indonesia dalam dunia olahraga.
Piala Presiden 2025: Membangkitkan Semangat Sepak Bola Indonesia
