Umar Wirahadikusumah, Wakil Presiden ke-4 Republik Indonesia, adalah tokoh yang memiliki karier impresif serta dedikasi tinggi bagi bangsa Indonesia. Dilahirkan di Situraja, Sumedang, Jawa Barat, Umar tumbuh dalam lingkungan yang disiplin dan mulai meniti karier militernya sejak era perang kemerdekaan. Bergabung dengan Tentara Keamanan Rakyat (TKR), Umar berperan penting dalam berbagai peristiwa sejarah Indonesia, termasuk penumpasan Gerakan 30 September (G30S/PKI) pada 1965.
Setelah pensiun dari militer, Umar Wirahadikusumah menjabat sebagai Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sebelum kemudian ditunjuk sebagai Wakil Presiden RI pada tahun 1983. Selama masa jabatannya, Umar terkenal sebagai pejabat yang tegas dan jujur, dengan inspeksi mendadak serta kebijakan-kebijakan yang mengutamakan kepentingan rakyat.
Di sisi pribadinya, Umar menikah dengan Karlinah Djaja Atmadja dan dikaruniai dua anak serta enam cucu. Selama pengabdiannya, Umar menerima sejumlah penghargaan, baik dari dalam maupun luar negeri, sebagai bentuk pengakuan atas dedikasinya bagi Indonesia dan hubungan diplomatik antarnegara.
Umar Wirahadikusumah wafat pada 21 Maret 2003 setelah menjalani perawatan intensif akibat penyakit jantung dan paru-paru. Jenazahnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan. Sementara Karlinah Djaja Atmadja, istri Umar, juga telah meninggal dunia pada tahun 2025. Karlinah dan Umar dimakamkan berdampingan, mengakhiri perjalanan hidup mereka yang penuh pengabdian dan kecintaan terhadap bangsa.
