Pada tanggal 7 Oktober 2025, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Bogor, Yantie Rachim, secara tegas menyampaikan pentingnya peran Bunda Peduli Stunting Kecamatan dalam mengakselerasi penurunan angka stunting di Kota Bogor. Hal ini disampaikannya saat meresmikan Bunda Peduli Stunting Kecamatan se-Kota Bogor di Aula Kantor TP PKK Kota Bogor. Menurut Yantie Rachim, pelantikan ini merupakan langkah penting untuk memperkuat peran perempuan dan kader di tingkat kecamatan agar berkontribusi dalam upaya menurunkan angka stunting di Kota Bogor.
Yantie Rachim menegaskan bahwa isu stunting tidak hanya berkaitan dengan asupan gizi, tetapi juga melibatkan faktor perilaku. Oleh karena itu, edukasi menjadi hal yang sangat penting dalam menanggulangi masalah stunting dan mencegah kasus baru. Dia juga menyoroti pentingnya memberikan perhatian kepada generasi muda dan pasangan muda agar mereka siap menghadapi pernikahan dan kehamilan dengan baik.
Data menunjukkan bahwa angka stunting di Kota Bogor sempat mengalami penurunan pada tahun 2023, namun meningkat kembali pada tahun 2024. Dengan demikian, diharapkan dengan dilantiknya Bunda Peduli Stunting Kecamatan, angka stunting di Kota Bogor dapat diturunkan pada tahun 2025. Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bogor, Marse Hendra Saputra, juga menunjukkan bahwa pelantikan Bunda Peduli Stunting Kecamatan mencerminkan komitmen Pemerintah Kota Bogor dalam menekan angka stunting.
Peran Bunda Peduli Stunting diharapkan dapat menjadi penggerak perubahan perilaku masyarakat dalam hal pentingnya gizi, pola asuh yang baik, dan lingkungan yang sehat. Semua Bunda Peduli Stunting di Kota Bogor diharapkan dapat bekerja bersama dengan semangat kolaborasi untuk menciptakan generasi yang sehat dan berkualitas di Kota Bogor. Semua ini merupakan upaya konkret demi mempercepat penurunan angka stunting di Kota Bogor dan menghasilkan manfaat positif untuk masyarakat secara keseluruhan.





