Dunia mobil listrik semakin berkembang pesat, dan Cina telah menjadi pemimpin di dalamnya. Meskipun tingkat penetrasi pasar kendaraan listrik di Cina adalah yang paling tinggi di dunia, tidak sedikit skeptis yang masih meragukan masa depan kendaraan listrik (EV). Alasan seperti jarak tempuh dan waktu pengisian daya masih menjadi perdebatan. Untuk mengakomodasi perkembangan ini, merek-merek mobil Cina telah mulai merancang platform khusus untuk mobil listrik dan berbahan bakar. Contohnya, Geely dengan mobil EV Lynk & Co Z10, serta Xpeng yang berencana menambahkan motor gas ke mobil listrik seperti G6, G7, dan P7+ untuk meningkatkan daya tarik dan penjualan. Meskipun hal ini menggembirakan, penting untuk diingat bahwa transisi ke mobil listrik harus menjadi prioritas untuk menghentikan penggunaan bahan bakar minyak dan pencemaran udara. Hal ini tercermin dari standar kinerja baru yang dikeluarkan oleh pemerintah Cina untuk kendaraan plug-in hybrid (PHEV), yang memuat batas jarak tempuh minimum sebesar 100 kilometer. Peraturan ini diharapkan mendorong inovasi dan pengembangan lebih lanjut dalam industri mobil listrik, untuk menghasilkan kendaraan yang lebih baik dan ramah lingkungan. Bagi merek mobil Barat yang beroperasi di Cina, perlu melakukan penyesuaian dengan aturan baru ini untuk tetap bersaing di pasar yang semakin berkembang. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan efisiensi mobil PHEV akan meningkat tidak hanya di Cina, tetapi juga di pasar global lainnya.
Cina Memperpanjang Jarak Tempuh Minimum PHEV





