Sebuah tragedi menimpa keluarga pelajar berusia 17 tahun yang ditemukan tenggelam di Kali Green Crout, Jakarta Barat. Meskipun sebelumnya ada dugaan bahwa korban terlibat dalam tawuran sebelum kabur dan menceburkan diri ke sungai, kakak sulung korban dengan tegas menepis anggapan tersebut. Menurutnya, adiknya adalah seorang yang pendiam, bertanggung jawab, dan sangat mencintai ibunya. Dia biasa pulang larut malam setelah menjaga parkir dan langsung tidur.
Ketika menerima kabar duka tersebut, Candera Aferiadi merasa terpukul. Seorang hansip datang ke rumahnya untuk memberitahu bahwa ada seorang pelajar tenggelam di Kali Green Crout. Setelah melihat foto korban, Candera langsung menuju lokasi kejadian yang sudah dipenuhi oleh petugas. Berdasarkan informasi keluarga, korban berada di lokasi bersama teman-temannya sebelum kejadian tragis itu terjadi. Kabarnya, ia berusaha menghindari keributan di antara pelajar lain dan akhirnya terjatuh ke sungai saat berlari.
Candera juga mengungkapkan kejanggalan di lokasi kejadian. Menurutnya, warga seharusnya menjadi saksi mata tetapi terlihat seperti ada yang disembunyikan. Meskipun jasad adiknya dalam kondisi utuh tanpa luka fisik, dia tetap merasa curiga. Menjelang akhir, ia menegaskan bahwa tidak ada tanda-tanda partisipasi adiknya dalam tawuran. Setiap fakta yang terungkap harus benar-benar jelas untuk menghindari kejadian serupa terulang di masa depan.
Kepolisian sebelumnya telah mengungkapkan bahwa korban, berinisial MAM (17), tewas tenggelam di Kali Green Court setelah mencoba melarikan diri dari kejaran warga setelah terlibat dalam tawuran. Dengan segala kejanggalan dan dugaan yang terjadi, kebenaran harus diungkap agar kasus ini dapat diselesaikan dengan baik dan keadilan benar-benar ditegakkan.





