Spyker, produsen mobil sport asal Belanda yang pernah mengalami kesulitan, berhasil diselamatkan dari kebangkrutan sekali lagi. Victor Muller, pendiri perusahaan, kini memiliki kembali hak kekayaan intelektual merek Spyker dan berencana untuk fokus pada produksi mobil sport super rakitan. Sejak dihidupkan kembali oleh Muller pada tahun 1999, Spyker mengalami masa sulit setelah akuisisi Saab yang gagal pada akhir 2014 dan harus merestrukturisasi keuangannya. Namun, operasi kemudian dilanjutkan dengan peluncuran C8 Preliator pada Geneva Motor Show pada tahun 2016.
Setelah mengalami kesulitan pada tahun 2021 dan menghadapi kegagalan investasi, Spyker terpaksa mengajukan kebangkrutan sekali lagi. Namun, setelah pertarungan hukum yang panjang dengan para kreditor, Muller kini berhasil melepaskan semua hak kekayaan intelektual dan merek dagang Spyker. Spyker akan segera mengumumkan rencana lebih rinci mengenai kebangkitannya, meskipun belum jelas peran apa yang akan dijalankan oleh Muller di masa depan perusahaan.
Meskipun Spyker awalnya didirikan pada tahun 1880 dan pernah membuat berbagai produk transportasi, perusahaan ini berhenti beroperasi pada tahun 1926. Spyker menciptakan mobil dan pesawat terbang sebelum akhirnya berfokus pada mobil sport di era baru dengan bantuan Muller. Namun, Spyker tidak pernah mencapai kesuksesan besar sebelum kesepakatan dengan Saab. Dengan saingan seperti Koenigsegg dan Rimac yang menawarkan mobil-volume rendah dengan harga tinggi, Spyker perlu terus merancang produk-produk baru yang dapat menarik minat konsumen. C8 Preliator, meskipun mencerminkan ide yang sudah lama ada, harus diperbarui agar Spyker tetap relevan dalam industri otomotif yang terus berubah.





