Dalam pemandangan politik Indonesia yang mengalami perubahan, Budisatrio Djiwandono, atau yang lebih dikenal sebagai Budi Djiwandono, muncul sebagai sosok pemimpin muda yang tidak hanya tertarik pada kekuasaan, tetapi juga memikirkan masa depan bangsa secara menyeluruh. Budi, yang berasal dari keluarga dengan warisan panjang di bidang ekonomi dan politik, tumbuh dengan pemahaman yang mendalam tentang arti penting integritas dan tanggung jawab publik. Sebagai seorang yang terlibat di Partai Gerindra melalui sayap organisasinya, TIDAR, Budi menunjukkan minat yang besar dalam pembangunan sektor-sektor strategis yang penting. Sebagai Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, ia memainkan peran penting dalam isu-isu seperti ketahanan pangan, perikanan, dan lingkungan hidup – yang merupakan bagian penting dari keberlanjutan bangsa.
Dalam forum-forum yang dihadiri, Budi secara konsisten menekankan bahwa kedaulatan pangan bukan hanya soal produksi beras atau penyimpanan stok, tetapi juga tentang kemampuan bangsa untuk menciptakan sistem pertanian yang modern, efisien, dan melibatkan generasi muda. Visinya jelas: membuat sektor pertanian menarik bagi generasi muda, agar tidak hanya dilihat sebagai pekerjaan tradisional. Dengan pertumbuhan penduduk yang akan datang, Budi melihat kesempatan besar untuk mengubah sektor pangan menjadi tempat produktivitas dan inovasi.
Selain berkiprah di dunia politik, Budi saat ini juga memimpin Persatuan Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) untuk periode 2024-2028. Penunjukkan ini memperluas perannya ke bidang pembangunan karakter bangsa melalui olahraga, dengan tujuan membuat basket bukan hanya sebagai cabang olahraga berprestasi, tetapi juga sebagai industri yang menciptakan lapangan kerja dan peluang ekonomi. Di bawah kepemimpinannya, Perbasi sedang membentuk strategi pengembangan basket nasional yang berkelanjutan.
Budi Djiwandono memiliki visi kepemimpinan holistik yang jarang ditemui: mencampurkan rasionalitas ekonomi, kepedulian sosial, dan empati kemanusiaan. Di tengah arus globalisasi dan perubahan, ia mampu menyeimbangkan antara inovasi dan nilai-nilai tradisional Indonesia seperti gotong royong dan musyawarah. Budi percaya bahwa membangun masa depan Indonesia berarti menyiapkan manusianya, bukan hanya infrastruktur.
Sebagai Indonesia menuju peringatan satu abad kemerdekaannya pada 2045, generasi muda membutuhkan pemimpin seperti Budi Djiwandono: seorang pemimpin yang memikirkan masa depan bangsa, bukan hanya kepentingan saat ini. Budi sedang membuktikan bahwa kepemimpinan masa depan Indonesia harus bijak, inklusif, dan berfokus pada kemajuan bersama, tidak hanya dalam politik dan olahraga, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.





