Pemerintah Norwegia mengumumkan penghapusan kredit pajak federal sebesar $7.500 untuk kendaraan listrik yang telah lama menjadi insentif penting untuk mendorong adopsi mobil ramah lingkungan. Meskipun di Amerika Serikat, langkah ini dianggap terlalu cepat mengingat pasar mobil listrik belum mencapai titik balik dalam peralihan ke EV. Namun, di Norwegia, situasinya sudah berbeda. Pergeseran ke kendaraan listrik di negara Nordik tersebut sudah hampir selesai, sehingga pemerintah memutuskan untuk menghentikan subsidi tersebut karena dianggap tidak diperlukan lagi.
Sebagian besar mobil baru yang terjual di Norwegia telah menggunakan tenaga listrik selama beberapa tahun, dan kebijakan insentif yang dilakukan sebelumnya telah memainkan peran besar dalam mendorong adopsi kendaraan listrik. Mobil listrik yang terjual di Norwegia tidak hanya dibebaskan dari berbagai pajak, seperti bea masuk, pajak jalan, pajak registrasi, dan pajak pertambahan nilai (PPN), tetapi juga mendapatkan pemotongan langsung di harga jualnya. Hal ini menciptakan keuntungan finansial yang signifikan bagi para pembeli.
Namun, dengan target Norwegia untuk memiliki semua mobil penumpang berteknologi listrik pada tahun 2025 telah tercapai, pemerintah berencana untuk secara bertahap menghapus insentif tersebut. Langkah ini mengundang pro dan kontra di masyarakat, terutama dari kelompok pro-EV yang masih merasa peralihan ke EV belum sepenuhnya terselesaikan.
Perubahan kebijakan ini juga terjadi di beberapa negara lain. Misalnya, di Amerika Serikat, penghapusan kredit pajak federal untuk pembelian mobil listrik dapat memperlambat pertumbuhan EV, meskipun sebelumnya kredit tersebut telah membantu meningkatkan penjualan mobil listrik. Sementara di Jerman, rencana untuk memperkenalkan kembali program insentif pembelian untuk EV dengan nilai € 4.000 pada tahun 2026 juga mencerminkan upaya untuk mendorong adopsi mobil listrik.
Meskipun demikian, peralihan menuju kendaraan listrik masih merupakan perjalanan panjang, terutama mengingat sebagian besar mobil di jalan masih menggunakan bahan bakar konvensional. Dengan berbagai kebijakan insentif yang diterapkan di berbagai negara, diharapkan adopsi mobil listrik akan terus meningkat sehingga dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan menyesuaikan dengan perubahan global dalam industri otomotif.





