Setelah makan, kebiasaan berbaring terkadang menjadi pilihan untuk membuat tubuh lebih nyaman. Namun, tahukah Anda bahwa berbaring setelah makan sebenarnya dapat berdampak buruk pada kesehatan? Saat tubuh berbaring, asam lambung bisa naik dan menyebabkan rasa tidak nyaman, terutama bagi mereka yang menderita refluks asam atau penyakit refluks gastroesofageal (gerd). Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Gastroenterology pada tahun 2005, penderita gerd disarankan menunggu minimal 3 jam setelah makan sebelum berbaring.
Selain gerd, berbaring langsung setelah makan juga bisa menyebabkan gangguan pencernaan atau dispepsia, yang menimbulkan rasa kembung dan tidak nyaman. Masalah lainnya termasuk gangguan tidur, kenaikan berat badan, gangguan penyerapan nutrisi, pengaturan gula darah yang tidak stabil, bahkan risiko terkena kanker esofagus.
Risiko kanker esofagus bisa berkembang dari kebiasaan berbaring setelah makan yang teratur dan terkait dengan kondisi esofagus Barrett. Selain itu, pengaturan gula darah juga terganggu jika tubuh berbaring setelah makan, yang pada akhirnya meningkatkan risiko resistensi insulin dan diabetes tipe 2.
Terkait hal ini, ahli bedah gastroenterologi merekomendasikan menunggu sekitar 30 menit setelah minum cairan dan 2-3 jam setelah makan makanan padat sebelum berbaring. Selain itu, lebih baik untuk berjalan setelah makan karena hal ini dapat melancarkan pencernaan, membantu pengelolaan gula darah, dan mendukung penurunan berat badan.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa berjalan setelah makan dapat mempercepat pencernaan, mengurangi gejala gas dan kembung, serta membantu dalam pengelolaan gula darah. Bahkan, berjalan cepat segera setelah makan selama 30 menit telah terbukti lebih efektif dalam menurunkan berat badan daripada berjalan kaki satu jam setelah makan. Jadi, membiasakan diri untuk berjalan setelah makan dapat membawa berbagai manfaat kesehatan yang signifikan.
