Rahasia Jampi Penyembuh Demam dan Kutukan

by -32 Views

Abracadabra, sebuah kata yang sering diucapkan sebelum terjadi sesuatu yang ajaib, kini telah menjadi simbol universal keajaiban. Asal-usul kata ini ternyata memiliki sejarah yang jauh lebih tua daripada yang kami kira. Lebih dari 1.800 tahun yang lalu, abracadabra pertama kali muncul dalam tulisan Quintus Serenus Sammonicus, seorang tabib yang juga menjadi guru bagi calon kaisar Romawi, Geta dan Caracalla. Dalam bukunya yang berjudul Liber Medicinalis (Kitab Pengobatan), Serenus mengungkapkan penggunaan jimat berisi kata abracadabra sebagai penawar demam, penyakit mematikan pada masa sebelum penemuan antibiotik.

Menurut Serenus, cara penggunaan jimat tersebut adalah dengan menuliskan kata abracadabra di atas selembar perkamen, menyusunnya dalam bentuk segitiga terbalik di mana hurufnya berkurang satu di setiap baris, dan kemudian menggantungkannya di leher pasien. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa variasi kata abracadabra juga ditemukan dalam papirus Mesir berbahasa Yunani dari abad ke-3 Masehi, serta naskah Koptik abad ke-6, yang digunakan dalam tradisi sihir Yunani untuk melemahkan roh jahat yang dianggap sebagai penyebab penyakit.

Sejarawan bahasa Elyse Graham dari Stony Brook University menjelaskan bahwa abracadabra termasuk dalam kategori kata apotropaic, yang merupakan ucapan untuk menolak keburukan. Tidak ada kesepakatan pasti mengenai asal kata tersebut. Ada yang menelusuri dari bahasa Ibrani ebrah k’dabri yang berarti “aku mencipta saat aku berbicara”, sementara lainnya mengaitkannya dengan frasa Aram avra gavra yang bermakna “aku akan menciptakan manusia”.

Ahli naskah kuno Don Skemer dari Princeton University menyimpulkan bahwa asal-usul yang paling masuk akal berasal dari frasa Ibrani ha brachah dabarah (“nama yang diberkati”), di mana nama ilahi dianggap sebagai sumber kekuatan supranatural yang melindungi dan menyembuhkan. Selama berabad-abad, abracadabra digunakan sebagai jampi penyembuh, seperti yang tercatat dalam naskah Yahudi abad ke-16 di Italia sebagai jimat penangkal demam, atau bahkan disinggung oleh penulis Inggris Daniel Defoe dalam “A Journal of the Plague Year” sebagai jampi penangkal wabah pada abad ke-17.

Pergeseran makna abracadabra terjadi pada abad ke-19 ketika kata tersebut mulai muncul di panggung teater dan pertunjukan sulap sebagai pemantik keajaiban semu. Pada awal abad ke-20, okultis Aleister Crowley mempopulerkan versi baru, yaitu abrahadabra, dalam Liber Al Vel Legis, menganggapnya sebagai lambang era baru kemanusiaan berdasarkan tafsir numerologi dari tradisi mistik Qabalah. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan, peran sihir sebagai penyembuh mulai memudar dan abracadabra lebih dikenal di panggung hiburan sebagai tontonan dan permainan ilusi.

Meskipun demikian, daya tarik abracadabra tidak pudar. Kata yang terdengar misterius memberi kekuatan pada penyihir, menurut Graham. “Kalau kata itu tidak lagi terdengar misterius, mungkin ia tak akan terlihat ajaib.” Oleh karena itu, abracadabra terus hidup kembali dalam dunia hiburan.

Source link