Pengaruh Campuran Tembakau dan Ganja terhadap Kimia Otak

by -37 Views

Mencampur tembakau dengan ganja bisa memengaruhi struktur kimia otak manusia. Para peneliti di McGill University, Kanada, telah menemukan bahwa penggunaan kedua zat tersebut bersamaan dapat meningkatkan kadar enzim FAAH (fatty acid amide hydrolase) di otak. FAAH merupakan enzim yang mengatur endocannabinoid, zat kimia alami yang berperan dalam suasana hati, motivasi, dan keseimbangan emosi.

Hubungan antara ganja dan tembakau sangat erat, baik dari segi perilaku maupun biologis. Sebanyak 80% pengguna ganja juga menggunakan produk tembakau, seringkali dalam satu sesi. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa penggunaan kronis salah satu dari kedua zat tersebut saja dapat mengganggu sistem endocannabinoid, yang membantu tubuh mengatur stres dan perasaan senang.

Penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Drug and Alcohol Dependence Reports menunjukkan bahwa penggunaan tembakau bersamaan dengan ganja dapat menyebabkan peningkatan aktivitas FAAH di otak, terutama pada wilayah substantia nigra dan serebelum. Hal ini dapat menghasilkan gejala putus zat yang lebih berat, kecemasan yang lebih parah, dan ketergantungan yang lebih kuat dibandingkan dengan pengguna ganja tunggal.

Rachel Rabin, penulis utama studi ini, berpendapat bahwa tembakau mungkin memperkuat sistem endocannabinoid terhadap ganja, yang memaksa otak membuat lebih banyak FAAH. Dalam penelitian berikutnya, peneliti berharap dapat melibatkan sampel yang lebih besar dan membagi peserta ke dalam empat kelompok: pengguna ganja saja, pengguna tembakau saja, pengguna keduanya, dan non-pengguna.

Meskipun beberapa negara mulai melegalkan konsumsi ganja untuk rekreasi atau medis, di Indonesia baik ganja untuk rekreasi maupun medis tetap dilarang. Penelitian ini menyoroti pentingnya pemahaman terhadap dampak campuran tembakau dan ganja terhadap kesehatan otak dan kesejahteraan secara keseluruhan.

Source link