Buah sawo, atau Manilkara zapota, berasal dari Meksiko, Karibia, dan Amerika Tengah, dan kini telah banyak dibudidayakan di beberapa negara termasuk Indonesia. Buah ini memiliki rasa manis, berkulit cokelat, dan berbentuk bulat dengan diameter sekitar 5-9 sentimeter. Selain rasanya yang enak, sawo juga memiliki banyak manfaat kesehatan.
Menurut Healthline, satu buah sawo seberat 170 gram mengandung 141 kalori, karbohidrat, protein, lemak, serat, serta berbagai macam vitamin dan mineral seperti vitamin C, asam pantotenat, zat besi, kalium, tembaga, dan magnesium. Manfaat kesehatan dari buah sawo sangat beragam.
Sawo merupakan sumber serat yang sangat baik, yang penting untuk kesehatan usus, jantung, dan pengendalian berat badan. Serat membantu menjaga kesehatan usus, melancarkan pencernaan, memberikan rasa kenyang, serta mengatur kadar gula dan kolesterol darah. Penelitian di Thailand menyebut bahwa sawo memiliki kandungan serat tertinggi dibandingkan dengan 37 jenis buah lainnya, seperti durian, jambu biji, apel, pir, dan belimbing.
Buah sawo juga mengandung sejumlah senyawa nabati yang bermanfaat, seperti triterpen dan polifenol, termasuk tanin dan flavonoid. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan tinggi polifenol dapat mengurangi risiko penyakit kronis, seperti penyakit jantung dan diabetes tipe 2. Selain itu, sawo juga kaya akan berbagai vitamin dan mineral penting, seperti kalium dan vitamin C.
Dalam pengobatan tradisional, sawo telah lama digunakan untuk berbagai keluhan kesehatan, seperti radang sendi, rematik, demam, bisul, diare, dan sembelit. Namun, perlu diingat bahwa alergi terhadap sawo bisa terjadi pada sebagian orang. Bijinya juga tidak boleh dimakan karena dapat menyebabkan masalah kesehatan. Meskipun memiliki manfaat kesehatan yang banyak, tetap perlu berhati-hati dalam mengonsumsi buah sawo.