BEKASI, – Lift dan eskalator di Stasiun Bekasi, Kota Bekasi, yang mati alias tidak berfungsi membuat para penumpang terpaksa turun melalui tangga manual.
Total, ada dua eskalator dan satu lift di Stasiun Bekasi yang tak berfungsi padaRabu (18/9/2023).
Eskalator yang mati salah satunya berada di pintu masuk Stasiun Bekasi yang berada di sisi Jalan Insinyur (Ir) H Juanda, Bekasi Timur, Kota Bekasi.
Dari pantauan , terdapat tulisan yang menandakan eskalator tersebut tidak bisa dipakai untuk sementara waktu.
“Eskalator sedang dalam perbaikan. Mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan,” tulis peringatan informasi tersebut.
Bukan hanya dari sisi pintu Jalan Ir H Juanda, eskalator dari pintu Jalan Raya Perjuangan rupanya juga tidak bisa digunakan penumpang.
Padahal, dua eskalator tersebut menjadi mobilitas para penumpang kereta rel listrik (KRL) yang ingin keluar dari area stasiun.
Di Stasiun Bekasi juga tersedia sebanyak dua lift. Namun, satu lift tidak dapat digunakan.
Lift yang sedang dalam perbaikan itu ada di sisi pintu Selatan, Jalan H Ir Juanda. Di depan pintunya, terdapat papan informasi “Lift dalam perbaikan”.
/FIRDA JANATI Lift keluar di Stasiun Bekasi, Kota Bekasi, mati alias tidak berfungsi di sisi pintu masuk sisi Jalan Insinyur (Ir) H Juanda, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Rabu (18/10/2023).
Karena hal itu, penumpang yang ingin keluar stasiun dari pintu Selatan tidak bisa menggunakan lift. Satu-satunya akses yakni tangga manual.
Alhasil, penumpang KRL turun melalui tangga manual dengan 49 pijakan anak tangga.
Saat mencoba turun melalui tangga manual di sisi Jalan Ir H Juanda, cukup terasa menguras tenaga meski tidak membawa beban tas yang berat.
Sejumlah penumpang lain yang terlihat “ngos-ngosan” bahkan sampai melepas masker saat turun tangga untuk bernapas.
Ada pula penumpang lanjut usia yang berpegangan railing besi agar tidak tergelincir saat turun.
Ibu-ibu membawa anak juga melakukan hal demikian. Mereka berpegangan tangan sambil menggendong anak.
Lansia dan ibu membawa anak termasuk ke dalam penumpang prioritas, di mana seharusnya tidak perlu menggunakan tangga manual.
telah berusaha menghubungi pihak PT KAI mengenai rusaknya eskalator tersebut, tetapi belum ditanggapi.