Polda Metro Gelar Simulasi Pengamanan Pemilu 2024, Cara Mengatasi “Serangan Fajar” Melawan Serangan Teroris

by -97 Views

JAKARTA, – Polda Metro Jaya melakukan simulasi sistem keamanan di Kota (Sispamkota), menjelang persiapan Operasi Mantap Brata Jaya 2023-2024 untuk mengamankan pemilihan umum (Pemilu), Rabu (18/10/ 2019). 2023).

Pasukan gabungan Operasi Mantap Brata Jaya 2023-2024 nantinya akan memantau seluruh rangkaian pemilu, termasuk pengamanan TPS, kampanye calon presiden dan wakil presiden, serta ancaman terorisme.

Pantauan di lokasi, simulasi diawali dengan pengamanan kegiatan kampanye calon presiden dan wakil presiden.

Dalam situasi seperti ini, polisi dihadapkan pada bagaimana menghadapi penyusup (provokator) atau pencopet pada saat kegiatan kampanye.

Baca juga: Ketua Komisi II: Kemungkinan Adanya Mekanisme Perubahan UU Pemilu Akibat Putusan MK Akan Dilaksanakan Melalui Perppu

Lebih lanjut, Polda Metro Jaya juga menghadirkan simulasi keamanan “serangan fajar” pada masa kampanye.

Polisi terlihat mencari dan juga membekukan orang yang melakukan serangan fajar.

Pada simulasi selanjutnya, polisi juga mendemonstrasikan cara menangani massa yang menyerbu gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Simulasi menunjukkan massa terus melawan garis polisi. Setelahnya dilakukan water canon dan juga simulasi penembakan gas air mata untuk membubarkan massa.

Simulasi ditutup dengan pengamanan aksi terorisme. Polda Metro Jaya menunjukkan cara penanganan teror bom dan penembakan terhadap teroris.

/Wasti Samaria Simangunsong Polres Metro Depok melakukan simulasi pengamanan Pemilu 2024, Selasa (17/10/2023) siang di halaman Universitas Islam Internasional Sukmajaya, Kota Depok.

Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto mengatakan, dengan modal yang kokoh, pemerintah serta TNI dan Polri bisa mengamankan pemilu 2024.

“Saya percaya modal soliditas antara pemerintah, TNI, Polri dan seluruh masyarakat yang memahami pentingnya keamanan dan saya yakin hal ini akan terwujud,” dia katanya dalam bukunya. pidato.