JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa enam desa menjadi prioritas penanganan dampak erupsi Gunung Ibu, di Halmahera Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sebelumnya, BNPB telah melakukan pemetaan dari hasil pemantauan visual menggunakan pesawat nirawak (drone) di wilayah rawan bencana sekunder erupsi Gunungapi Ibu kepada warga pengungsi dan penduduk desa yang terletak di jalur sungai yang bermuara di lereng puncak gunungapi setinggi 1.325 mdpl tersebut.
“Dari kegiatan pemetaan, tim BNPB telah mengambil foto aliran sungai yang bermuara ke Sungai Ibu. Foto udara tersebut kemudian dijadikan peta permukiman dengan resolusi tinggi, yaitu untuk Desa Duono, Desa Togoreba Sungi, Desa Togoreba Tua, Desa Naga, Desa Podol dan Desa Togowo,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangannya, Minggu (9/6/2024).
Dari udara, jalur aliran sungai tersebut tertutupi oleh beberapa jenis vegetasi yang tumbuh secara alami di lembah di sekitar Gunungapi Ibu. Jarak antara sungai dan pemukiman penduduk bervariasi. Ada yang berjarak sekitar 5 meter, ada juga yang mencapai sekitar 15 meter. Selain pemukiman, wilayah jalur sungai tersebut juga terdapat tempat ibadah, sekolah, balai pertemuan, dan fasilitas umum lainnya.
“Berdasarkan hasil pemantauan wilayah sungai tersebut, tim BNPB memberikan rekomendasi kepada masyarakat untuk senantiasa memantau kondisi sungai terutama saat terjadi hujan dengan intensitas tinggi di wilayah hulu hingga hilir,” kata Abdul Muhari.
Abdul Muhari juga meminta warga agar menjaga lingkungan sungai dengan tidak menebang pohon, tidak membuang sampah di sungai, dan melakukan gotong-royong untuk normalisasi sungai. Jika sungai terblokir oleh material seperti batu atau ranting pohon, segera bersihkan untuk mencegah tersumbatnya aliran sungai yang dapat menyebabkan banjir jika debit air terus meningkat.
Selain itu, masyarakat juga diminta untuk tetap waspada terhadap potensi gempa bumi, mengingat material vulkanik dari aktivitas erupsi Gunungapi Ibu telah menyebar ke wilayah utara dan barat laut.
“Gempa bumi dapat menjadi pemicu longsornya material vulkanik berupa pasir dan batu, terutama jika hujan berkonsentrasi di hulu atau puncak kawah utama,” tambahnya.