Industri brand olahraga tak lepas dari keberadaan Nike, brand asal Amerika Serikat yang telah mengukir namanya di dunia olahraga dan fashion. Keberhasilan Nike tidak hanya berkat produk inovatifnya, tetapi juga strategi pemasaran yang cerdas. Dengan seri ikonik seperti Air Jordan dan Air Force 1, Nike terus mendominasi pasar global dan bahkan mengakuisisi merek Converse pada tahun 2003.
Sejarah Nike bermula dari tahun 1962, ketika pendirinya, Phil Knight, menemukan pabrik Onitsuka di Jepang dan mulai mendistribusikan sepatu Onitsuka Tiger di Amerika Serikat. Pada tahun 1964, Knight dan Bill Bowerman mendirikan Blue Ribbon Sports (BRS), yang kemudian bertransformasi menjadi Nike pada tahun 1971. Logo khas “swoosh” dirancang oleh Carolyn Davidson pada tahun 1971 dengan bayaran $35.
Kesuksesan Nike semakin melonjak pada tahun 1984 ketika mereka bekerja sama dengan Michael Jordan untuk meluncurkan sepatu Air Jordan. Kampanye pemasaran yang menggugah emosi seperti “Just Do It” turut mendukung keunggulan Nike dalam pasar. Nike terus berinovasi dengan akuisisi perusahaan dan diversifikasi produk untuk memperluas cakupan pasar.
Meskipun Nike pernah menghadapi kontroversi terkait kondisi kerja di pabriknya di Indonesia dan kampanye iklan kontroversial dengan Colin Kaepernick pada tahun 2018, Nike tetap menjaga posisinya sebagai pemimpin dalam industri olahraga dan gaya hidup. Dari atlet profesional hingga penggemar mode, Nike tetap menjadi simbol kualitas, inovasi, dan semangat kompetitif yang tidak terkalahkan.