Yayasan Paseban Dapat Restu Resmi dari Balai Besar KSDA Jawa Barat

by -56 Views

Perayaan ulang tahun pertama Yayasan Paseban berlangsung meriah di Gedung Manggala Wanabakti, penuh nuansa kepedulian terhadap pelestarian alam. Penyelenggaraan acara ini sekaligus menjadi ajang peresmian kantor baru yayasan yang berfokus pada pendidikan dan konservasi berkelanjutan.

Para pejabat, seperti Staf Khusus Menteri Kehutanan Andi Saiful Haqdan dan Kepala BP2SDM Indra Exploitasia, turut hadir memberi dukungan. Dukungan pemerintah terhadap Yayasan Paseban memperlihatkan sinergi antara gerakan masyarakat dan kebijakan pelestarian lingkungan nasional.

Andy Utama, pendiri sekaligus Ketua Pembina Yayasan Paseban, membagikan berbagai capaian positif selama setahun ini. Ia menuturkan bahwa berkat semangat staf dan para penjaga lapangan, yayasan berhasil menanam tidak kurang dari 17.000 pohon lokal dan khas Jawa Barat.

Penerapan teknologi dalam konservasi menjadi keunggulan Yayasan Paseban. Seluruh pohon yang ditanam tak hanya ditandai secara fisik, tetapi juga terdokumentasi secara digital terhubung ke Google Earth, hingga proses pemantauan dan perawatan berjalan kontinyu. Andy menyoroti bahwa setiap langkah penanaman dilakukan dengan penuh kepedulian, menumbuhkan kecintaan tim terhadap setiap pohon yang tumbuh.

Tak hanya tanaman, yayasan juga merintis usaha penangkaran burung lokal khas Jawa Barat tanpa orientasi komersial. Usaha ini dilakukan atas dasar izin resmi dari Balai Besar KSDA Jawa Barat, dan bertujuan mengembalikan burung ke alam liar demi memperkuat keanekaragaman hayati kawasan Megamendung.

Pemerintah pun menyampaikan apresiasi. Andi Saiful Haq, membacakan pesan dari Menteri Kehutanan RI, menegaskan bahwa kerusakan alam buatan manusia bisa dilawan dengan tindakan nyata, mengutip semangat dari sastrawan Pramoedya Ananta Toer sebagai inspirasi gerakan bersama.

Tokoh konservasi nasional seperti Wiratno, mantan Dirjen KSDAE, turut menilai bahwa apa yang dilakukan oleh Yayasan Paseban punya nilai penting. Dengan posisi Megamendung sebagai zona transisi Cagar Biosfer Cibodas, pertumbuhan jumlah pohon hingga mencapai 17.000 dianggap melambangkan peningkatan kualitas ekosistem yang dijaga bersama masyarakat serta Perum Perhutani di lahan 276 hektar. Upaya-upaya ini dirancang untuk diwariskan sebagai teladan lingkungan bagi generasi masa depan.

Melalui perayaan ulang tahun ini, tampak bahwa gerakan konservasi lebih dari sekadar angka statistik. Komitmen, inovasi teknologi, serta kasih terhadap alam menjadi fondasi utama misi Yayasan Paseban untuk menjaga bumi tetap lestari.

Sumber: Surga Konservasi Di Megamendung: Hutan Dan Burung Endemik Terjaga
Sumber: Megamendung Jadi Surga Konservasi: Pohon Dan Burung Endemik Dirawat Dengan Hati