Demonstrasi yang terjadi belakangan ini di Indonesia menyebabkan sejumlah anggota DPR RI harus dinonaktifkan oleh partai politik mereka. Keputusan ini diambil setelah pertemuan strategis antara Presiden Prabowo Subianto, pimpinan lembaga negara, dan ketua umum partai politik di Jakarta. Presiden Prabowo mengungkapkan bahwa langkah konkret telah diambil, termasuk pencabutan keanggotaan, pengurangan tunjangan, dan moratorium kunjungan kerja ke luar negeri bagi anggota dewan yang dianggap bersalah.
Beberapa anggota DPR yang dinonaktifkan antara lain Ahmad Sahroni dari Partai NasDem, Nafa Urbach dari Partai NasDem, Eko Patrio dari Partai Amanat Nasional, Uya Kuya dari Partai Amanat Nasional, dan Adies Kadir dari Partai Golkar. Langkah tegas ini diharapkan dapat menunjukkan komitmen wakil rakyat untuk peka terhadap aspirasi masyarakat dan memperkuat etika politik.
Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya kebebasan berekspresi yang dijamin oleh undang-undang, asalkan disampaikan secara damai. Langkah partai politik ini diharapkan dapat meredakan kekhawatiran publik dan memperkuat hubungan antara wakil rakyat dan rakyat. Kedua belah pihak diingatkan untuk tetap menjunjung tinggi nilai-nilai etika politik demi terciptanya suasana yang kondusif di tengah situasi politik yang sedang memanas.
