Presiden Prabowo Subianto kembali melakukan perombakan kabinet dengan menunjuk Muhammad Qodari sebagai Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) menggantikan Anto Mukti Putranto. Langkah ini menarik perhatian publik mengingat peran strategis Kepala KSP dalam mendukung agenda pemerintahan. Qodari dilantik dengan setelan jas hitam di Istana Kepresidenan, Rabu (17/9), sesuai dengan Keputusan Presiden RI Nomor 97P Tahun 2025 tentang perombakan kabinet.
Setelah dilantik, Qodari menerima amanat dari mantan Kepala KSP, Anto Mukti Putranto, untuk meneruskan dukungannya terhadap program-program Presiden Prabowo Subianto. Dalam pelantikan, Presiden Prabowo memimpin prosesi sumpah jabatan yang diikuti oleh Qodari dan pejabat lainnya. Melalui pesan dari Presiden, KSP diharapkan dapat lebih aktif dalam memperkuat komunikasi pemerintah dan menyampaikan capaian program kepada masyarakat.
Tugas dan fungsi KSP sangat penting dalam mendukung Presiden dan Wakil Presiden dalam mengendalikan program-program prioritas nasional serta manajemen isu-isu strategis. Struktur KSP terdiri dari Kepala dan wakil Staf Kepresidenan, Deputi, dan Tenaga Profesional. Kepala Staf Kepresidenan memimpin seluruh fungsi KSP dengan komitmen untuk memberikan layanan berkualitas tinggi. Sistem Tata Kelola Layanan (TKL) diterapkan untuk memastikan setiap layanan dikelola secara efektif sesuai kebutuhan organisasi.
Selain itu, KSP menekankan pentingnya keamanan informasi dengan menerapkan Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI) berdasarkan standar ISO 27001:2022. Kebijakan keamanan ini mencakup aspek kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan aset informasi dari potensi ancaman. Dengan demikian, penunjukan Muhammad Qodari sebagai Kepala KSP menjadi langkah strategis dalam mendukung agenda pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
