Tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, telah menarik perhatian media-media asing setelah menewaskan 127 orang dan melukai 180 lainnya. Kejadian tragis ini terjadi setelah Arema FC kalah dari Persebaya pada Sabtu (1/10) malam. The Guardian dan The New York Times termasuk di antara media yang melaporkan peristiwa tersebut dengan judul berita yang masing-masing “More than 120 people reportedly killed in riot at Indonesian football match” dan “Riots at Indonesian Soccer Match Leave Several Fans Dead.” Media Inggris lainnya, The Mirror, juga memberitakan tragedi ini dengan judul “Dozens of football fans killed in mass riot involving tear gas as league suspended.”
Selain kejadian di dalam stadion, kerusuhan juga berdampak di luar stadion dengan delapan kendaraan polisi dirusak dan pemain Persebaya tertahan dalam kendaraan taktis milik polisi. Pada konferensi pers yang diadakan oleh Polda Jawa Timur pada pukul 03:00, Minggu (2/10), dilaporkan bahwa 127 orang telah meninggal akibat kejadian tersebut, termasuk dua polisi. Akibatnya, PSSI mengancam Arema FC dengan dilarang menjadi tuan rumah hingga akhir kompetisi Liga 1 2022/2023.