Ferry Irwandi, CEO Malaka Project, telah mencuri perhatian publik setelah disebut dalam patroli siber Tentara Nasional Indonesia (TNI). Dansatsiber Mabes TNI, Juinta Omboh Sembiring, mencurigai keterlibatan Ferry dalam tindak pidana dan bahkan mengunjungi Polda Metro Jaya untuk berkonsultasi. Meski belum menerima informasi resmi, Ferry Irwandi siap menghadapi proses hukum dan menegaskan bahwa ia tidak akan melarikan diri. Lahir pada 16 Desember 1991 di Jambi, Ferry berasal dari keluarga pendidik dan memiliki latar belakang dalam akuntansi dan keuangan. Namun, minatnya pada seni dan perfilman telah membawanya menjadi kreator konten penuh waktu setelah mundur dari jabatan PNS di Kementerian Keuangan.
Dengan kanal YouTube yang dimulainya sejak 2010, Ferry menyajikan konten edukatif, kritis, dan reflektif tentang berbagai isu seperti politik, pendidikan, filsafat stoikisme, dan masalah sosial. Setelah tampil dalam podcast milik Deddy Corbuzier, “Close The Door”, Ferry semakin dikenal luas dan kanal YouTube-nya berafiliasi dengan program tersebut. Selain itu, ia juga dikenal sebagai penganut filsafat Stoikisme sejak 2017, yang tercermin dalam kontennya.
Pada 2023, Ferry mendirikan Malaka Project, inisiatif pendidikan digital yang melibatkan sejumlah tokoh muda untuk mendukung Indonesia Emas 2045. Sebagai CEO, ia memposisikan Malaka Project sebagai wadah kolaborasi pendidikan dan ruang diskusi kritis melalui platform digital. Meskipun sorotan publik kembali mengarah pada dugaan tindak pidana yang disebut Kepala Satuan Siber TNI, Ferry Irwandi tetap fokus pada perannya sebagai kreator konten dan penggerak pendidikan melalui Malaka Project.